Dalam rangka kunjungan persahabatan muhibbah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Aceh Besar ke beberapa negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura, Rabu (19/10) delegasi KNPI Aceh Besar yang dipimpin H Khalid Wardana SAg di terima Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Ho Chi Minh Vietnam.
Ketua KNPI Aceh Besar Khalid Wardana didampingi Sekretarisnya Fuadi Yusuf mengatakan pertemuan yang diikuti 20 orang pengurus berlangsung penuh keakraban diterima Konjen RI Ho Chi Minh Jean Anes dan beberapa stafnya.
Dalam pertemuan itu, KNPI meminta kepada Konsulat RI untuk lebih mengenalkan Aceh kepada masyarakat Vietnam terutama dalam dunia pariwista, dan investasi, juga mendorong adanya upaya dari Pemerintah Aceh agar dapat belajar dari pengalaman Vietnam di sektor pertanian. Saat ini baik Pemprov maupun Pemkab Aceh Besar perlu upaya yang lebih serius dalam meningkatkan pendapatan petani. “Untuk itu KNPI sangat mengharapkan kepada Pemkab agar lebih memperhatikan sektor pertanian sebagai andalan, sehingga akan menciptakan kesejahteraan masyarakat Aceh Besar,” pungkas Khalid.
Pihak konsulat dapat mengajak peran serta pemerintah Aceh untuk bisa mengirim para petani dan instansi terkait guna melakukan magang di Vietnam. Karena sebagai mana dikatakan Konjen ada sejumlah perguruan tinggi di Indonesia yang telah mengirimkan mahasiswa dan penelitinya belajar pertanian di Vietnam, salah satunya Universitas Andalas Padang.
Konjen RI di Ho Chi Minh yang pernah bertugas di Aceh pasca tsunami tersebut dalam kesempatan itu mengutarakan bahwa kekayaan alam Aceh jauh lebih baik di banding Vietnam jika mampu di kelola secara benar. “30 tahun yang lalu Vietnam belajar dari Indonesia dalam bidang pertanian. Tetapi saat ini Vietnam lebih unggul dalam sektor tersebut, bahkan mereka surplus beras mencapai 6 – 7 juta ton pertahun dan Indonesia saat ini menjadi pengimpor beras,” ungkap Jean Anes.